KELOLA UTANG ANDA DENGAN BIJAK – Hutang tidak selalu buruk. Jika Anda mengajukan pinjaman ke bank untuk sesuatu yang produktif, seperti membeli aset untuk menunjang kegiatan usaha (misalnya: mesin produksi, alat transportasi), hal ini justru dapat memberikan keuntungan bagi Anda, karena dapat memberikan penghasilan bagi Anda.
Namun, penting juga bagi Anda untuk memikirkan cara mengembalikan uang tersebut sebelum mengambil tawaran kredit dari pihak bank. Cara pengembalian uang disini antara lain menghitung perkiraan kesediaan uang untuk membayar kembali setiap bulannya, menghitung tingkat bunga yang ditentukan oleh bank, termasuk biaya-biaya yang dikenakan kreditur pada saat pemberian kredit setiap bulannya.
Membayar kewajiban tepat waktu sangat penting untuk menjaga reputasi Anda di mata kreditor. Apalagi kini sudah ada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Melalui SLIK, lembaga keuangan akan menyampaikan laporan debitur secara lengkap, akurat, terkini, lengkap dan tepat waktu sehingga diharapkan kualitas informasi debitur dapat tetap terjaga. Artinya, jika Anda memiliki tunggakan di lembaga keuangan mana pun, Anda pasti ketahuan dan kesulitan mendapatkan fasilitas kredit di lembaga keuangan mana pun, baik di bank, perusahaan multifinance, atau pegadaian. Bagaimana jika suatu saat terjadi bencana dan Anda kesulitan melunasi utang?
Mungkin ada kalanya Anda dilanda musibah dan kesulitan melunasi hutang karena suatu kejadian yang tidak terduga. Jangan dipikirkan dan hanya memikirkan bagaimana cara melunasi utangnya, tapi jangan coba-coba. Jangan panik dulu, coba ikuti langkah berikut ini:
Konsultasikan dengan kreditor
Beritahukan kondisi keuangan Anda kepada bank atau lembaga keuangan yang memberi Anda pinjaman, bahwa karena musibah yang Anda alami, kesehatan keuangan Anda semakin menurun. Anda juga bisa mengajukan restrukturisasi kredit dengan memperpanjang jangka waktu agar angsurannya lebih kecil dari sebelumnya atau “keringanan” lainnya. Kreditur akan menganalisis kembali keuangan Anda, ingat, karena restrukturisasi itu permintaan, maka banklah yang berhak dan selektif dalam menentukan hibah.
Jangan ragu untuk menjual aset untuk melunasi atau menutupi hutang
Saat kondisi keuangan Anda sedang terpuruk, yang terpenting adalah mempersiapkan diri secara mental dan sadar bahwa ‘badai’ sedang menerpa keuangan Anda. Ketika Anda sudah siap secara mental, Anda akan berpikir jernih dan bijak untuk mencari jalan keluar dari masalah Anda. Termasuk mengorbankan harta bendanya demi menjaga nama baik dan reputasinya di lembaga keuangan. Tidak ada salahnya kehilangan aset kesayangan saat kondisi sedang terpuruk asalkan utangnya lunas dan nama baik tetap terjaga, dibandingkan menunda penjualan aset hingga didenda. Alhasil, nama Anda masuk dalam “daftar hitam” di lembaga jasa keuangan tersebut.
Prioritaskan Hutang Anda
Pada dasarnya, ada dua metode terbaik yang bisa Anda gunakan untuk melunasi hutang Anda. Apalagi jika Anda memiliki lebih dari 1 (satu) utang, cara ini bisa membantu Anda:
1. Utamakan melunasi utang yang nilainya paling kecil. Misalnya Anda mempunyai hutang untuk membeli ponsel senilai Rp5 juta dan sepeda motor senilai Rp12 juta. Jika penghasilan Anda terbatas, maka Anda bisa memprioritaskan melunasi ponsel terlebih dahulu sebelum mulai mencicil sepeda motor.
Baca juga: 5 Tips Memaksimalkan Pengalaman Magang Anda!
2. Mengutamakan pembayaran utang yang bunganya lebih besar. Misalnya saja dalam kasus yang sama, Anda mempunyai hutang untuk membeli ponsel seharga Rp. 5 juta dan sepeda motor seharga Rp. 12 juta. Minimal cicilan bulanan untuk ponsel adalah Rp. 250.000 dan sepeda motor Rp. 600. Bunga cicilan ponsel 3,5% per bulan, sedangkan untuk sepeda motor 2% per bulan. Kalau punya uang berlebih, lunasi dulu ponselnya karena bunganya lebih tinggi.
Tips mengelola utang dengan bijak
Jika saat ini Anda sedang mendapatkan fasilitas kredit dari lembaga jasa keuangan, ada baiknya Anda memperhatikan beberapa tips berikut ini:
1. Atur ulang pengeluaran bulanan Anda
Ketika Anda mendapatkan pinjaman, akan timbul kewajiban bulanan baru yang melebihi kebutuhan Anda biasanya. Sisihkan dulu penghasilanmu untuk melunasi semua hutangmu dulu! Kemudian sisanya digunakan untuk kebutuhan dan kemudian bila masih ada yang tersisa disimpan.
2. Hemat uang!
Siapa yang ingin terlilit hutang dalam jangka waktu lama? Nggak mau.. Selama masa cicilan pinjaman, lebih baik menabung lebih banyak. Puasa pertama diawali dengan ganti gadget baru atau jalan-jalan ke negara tetangga. Dengan berhemat, selain bisa membayar kewajiban tepat waktu, Anda juga bisa menyisihkan uang Anda untuk diinvestasikan agar bisa melunasi utang sebelum jatuh tempo.
3. Kelola penghasilan tambahan Anda untuk melunasi hutang
Jika Anda mendapat insentif tahunan dari perusahaan, Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan cuti, segera gunakan untuk melunasi pinjaman Anda.